Rabu, 03 Oktober 2012

Rahasia Genome Manusia


Tahun 1990 ketika proyek penelitian genome manusia dimulai, para ahli menduga manusia terdiri dari susunan sekitar 100.000 gen. Sepuluh tahun kemudian diketahui, bahwa manusia hanya memiliki sekitar 32.000 gen, atau hanya dua kali lipat lebih banyak dari genome lalat buah. Seluruh genome manusia itu, merupakan rangkaian dari sekitar 3 milyar DNA. Sebuah hasil penelitian yang mencengangkan. Bahkan dengan monyet atau tikus, manusia hanya memiliki perbedaan genetika antara dua sampai 10 persen saja. Memang proyek internasional "genome manusia" masih akan berlanjut sampai tahun 2003. Namun secara mendasar, hampir 90 persen rahasia genetika penyusun sosok manusia sudah berhasil dipecahkan. Tentu saja banyak hal dapat disimpulkan dari gambaran kode genetika tsb. Namun juga banyak hal yang masih mengandung misteri bagi para ahli rekayasa genetika. Banyak hal masih harus dibuktikan dalam penelitian, dan bukan hanya dihitung secara matematis saja. Francis Collins, direktur institut penelitian genome manusia nasional-AS mengatakan, taksiran 100.000 genome manusia berasal dari kalkulasi pemenang hadiah Nobel kimia tahun 1980, Walter Gilbert. Ilmuwan dari universitas Harvard ini dianugerahi hadiah Nobel untuk hasil penelitiannya mengenai basa penyusun DNA. Pada saat itu Gilbert memperkirakan, manusia terdiri dari susunan 50.000 sampai 100.000 gen. Jumlahnya disebutkan tidak akan kurang dari 25.000 dan batasan ke atasnya tetap terbuka. Namun jumlah genome manusia yang hanya dua kali lipat genome lalat itu tidak mencerminkan fungsinya. Gen pada manusia memiliki fungsi dan bekerja lebih kompleks dibanding gen pada makhluk hidup lainnya. Kombinasi antar gen, kombinasi protein penyusunnya serta rancang bangun genome manusia jauh lebih rumit dibanding genome cacing atau lalat. Makhluk bertulang belakang ibaratnya melakukan berbagai penemuan untuk fungsi tubuhnya. Tentu saja muncul pertanyaan, apa tujuan proyek genome manusia itu ?. Apakah manusia hendak menjadi Tuhan, dan menciptakan ras unggul ?. Sebab dengan mengetahui rahasia gen penyusun manusia, para ahli rekayasa genetika bisa saja mencampurkan gen-gen unggul, untuk menciptakan ras baru yang unggul. Penyakit keturunan bisa disembuhkan, dengan memotong gen yang sakit, dan menggantinya dengan gen yang sehat. Apakah teknik akan mengalahkan etika ?.
Para peneliti internasional yang terlibat dalam proyek genome manusia tentu saja menolak semua dugaan negatif. Proyek genome manusia bertujuan baik. Misalnya saja untuk memperbaiki kualitas kesehatan manusia, dengan menciptakan obat-obatan yang lebih efektif. Dengan mengetahui susunan genetika manusia, obat-obatan dapat dirancang dengan dosis tepat untuk memerangi penyakit. Juga di masa depan dimungkinkan produksi obat, yang hanya manjur untuk seorang individu saja, karean dibuat sesuai ukuran genetikanya. Dewasa ini lebih dari 100.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat dampak sampingan obat-obatan. Dengan pengetahuan baru mengenai DNA, fungsi protein serta basa penyusunnya, diharapkan dampak samping obat-obatan dapat ditekan sampai tingkat minimal. Juga pengetahuan mengenai genome dapat digunakan untuk memerangi penyakit kanker. Karena dengan mengetahui fungsi pertumbuhan sel, pertumbuhan liar sel kanker dapat dihambat dan sel yang sakit dapat secara terarah dimusnahkan. Juga dengan mengetahui rahasia seluruh genome manusia, para ahli mengharapkan mampu mencegah serangan penyakit lebih efektif. Digabung dengan penelitian genome lainnya, diharapkan juga perbaikan mutu kehidupan, kesehatan lingkungan, penyediaan bahan pangan serta di bidang peternakan. Jadi kaitan antara berbagai proyek penelitian sangat erat. Namun tentu saja dampak negatif dan bahaya di balik semua yang positif itu pasti ada. Misalnya saja, bisa saja secara diam-diam dibuat pabrik organ tubuh manusia. Basis data kode genetika manusia, bisa saja jatuh ke tangan yang tidak berhak, perusahaan asuransi misalnya. Dengan itu akan terjadi diskriminasi baru, bukan cuma berdasarkan ras namun juga berdasarkan data genetika. Atau juga dapat dibuat senjata kimia dan biologi, yang hanya ditujukan untuk memusnahkan satu jenis ras saja. (muj)

0 komentar:

Posting Komentar